
Setiap karyawan perusahaan dituntut untuk mengetahui, memahami,menghayati serta bertanggung jawab atas uraian dan hal-hal yang berhubungan dengan tugas serta kewajiban masing-masing, dengan sebaik-baiknya. Didalamnya mengandung tuntutan pula kepada setiap karyawan untuk memiliki kemampuan elementer untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam pekerjaannya masing-masing. Apalagi karyawan pada perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan seperti PT Pamapersada Nusantara. Setiap karyawan PAMA hendaknya sensitif terhadap potensi bahaya dan mempunyai motifasi untuk mencegah timbulnya bahaya. Seluruh karyawan PAMA perlu semakin menyadari adanya resiko kecelakaan kerja dan resiko tersebut harus diantisipasi. Setiap karyawan harus mampu mengenali potensi/resiko kecelakaan kerja dilingkungan dan dibidang kerja masing-masing, kemudian ada kemauan untuk mengantisipasi, mencagah, menekan atau menghindari bahaya atau resiko tersebut. Jika tidak, kerugian besar bisa terjadi. Apabila jika sampai menimbulkan korban jiwa. Kerugian material dan finansial bisa menyangkut biaya pengobatan dan biaya kompensasi yang harus dikeluarkan, kerusakan bangunan,kerusakan peralatan, kerusakan material/produk, sewa peralatan pengganti, waktu penyelidikan, upah lembur, waktu eksa pengawasan, biaya pendidikan pegawai baru, dan lainnya lagi. Tapi mungkin saja kenyataannya, tak semua karyawan selalu peka terhadap potensi bahaya. Mungkin karena sifat manusia, tingkat kepekaannya naik turun. Salah satu cara mengaktualisasinya, tiap karyawan sesuai tugasnya, secara periodik melakukan identifikasi potensi bahayanya. Upaya lain untuk mengingatkan pentingnya setiap anggota perusahaan memiliki kemampuan mengidentifikasi dan kepekaan terhadap potensi bahaya adalah menggelar lomba atau pemilihan karyawan peduli K3. Misalnya, diadakan setiap tahun. Para peserta harus memiliki kepedulian lebih bagus mengenai pentingnya K3. Kesadaran mereka mengenai hal itu arus bagus. Nalarnya jalan. Kemampuan komunikasinya bagus. Kalau mereka tahu ada potensi bahaya, dia komunikasikan. Boleh dikata mereka merupakan orang-orang pilihan dari satuan-satuan kerja, yang kemudian dipilih lagi yang paling peduli terhadap potensi bahaya. Tampilan mereka diharapkan punya efek bola salju.
Upaya lain lagi adalah melalui lomba pemadaman kebakaran antar kelompok karyawan. Tujuannya, untuk menemukan pegawai yang cepat dapat mengidentifikasi bahaya. dan itu membutuhkan ketajaman yang perlu diasah terus-menerus. Kenapa begitu, kerena dengan adanya identifikasi bahaya akan menuntu keingintahuan mengenai penyabab akan terjadinya kecelakaan. Kalau yang bersangkutan sudah tahu penyebab akan terjadinya kecelakaan maka dia perlu bertindak untuk mencegahnya.
Tujuan mengadakan kegiatan-kegiatan itu jelas, semua karyawan harus mampu mengenali potensi resiko kecelakaan kerja dilingkungan kerjanya. kemudian mereka berkemauan untuk menghilangkan resiko tersebut. Lalu jika semua karyawan peduli mengenai kecelakaan di daerah bersangkutan akan kecil, bahkan tidak ada(nihil).
apabila semua anggota suatu perusahaan mempunyai perhatian besar terhadap pentingnya keselamatan kerja, semua karyawan melakukan keselamatan kerja dengan baik, atau semua pekerja menerapkan sistem management K3 dengan baik, bisa dipastikan produktifitas perusahaan bersangkutan akan meningkat. Kemudian untungnya tidak hanya dinikmati perusahaan, tetapi juga bisa dirasakan oleh para karyawan. Itulah sebabnya membudayakan keselamatan kerja sangat penting.