Senin, 08 Desember 2008

KENALI POTENSI RESIKONYA,CEGAH BAHAYANYA


Setiap karyawan perusahaan dituntut untuk mengetahui, memahami,menghayati serta bertanggung jawab atas uraian dan hal-hal yang berhubungan dengan tugas serta kewajiban masing-masing, dengan sebaik-baiknya. Didalamnya mengandung tuntutan pula kepada setiap karyawan untuk memiliki kemampuan elementer untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam pekerjaannya masing-masing. Apalagi karyawan pada perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan seperti PT Pamapersada Nusantara. Setiap karyawan PAMA hendaknya sensitif terhadap potensi bahaya dan mempunyai motifasi untuk mencegah timbulnya bahaya. Seluruh karyawan PAMA perlu semakin menyadari adanya resiko kecelakaan kerja dan resiko tersebut harus diantisipasi. Setiap karyawan harus mampu mengenali potensi/resiko kecelakaan kerja dilingkungan dan dibidang kerja masing-masing, kemudian ada kemauan untuk mengantisipasi, mencagah, menekan atau menghindari bahaya atau resiko tersebut. Jika tidak, kerugian besar bisa terjadi. Apabila jika sampai menimbulkan korban jiwa. Kerugian material dan finansial bisa menyangkut biaya pengobatan dan biaya kompensasi yang harus dikeluarkan, kerusakan bangunan,kerusakan peralatan, kerusakan material/produk, sewa peralatan pengganti, waktu penyelidikan, upah lembur, waktu eksa pengawasan, biaya pendidikan pegawai baru, dan lainnya lagi. Tapi mungkin saja kenyataannya, tak semua karyawan selalu peka terhadap potensi bahaya. Mungkin karena sifat manusia, tingkat kepekaannya naik turun. Salah satu cara mengaktualisasinya, tiap karyawan sesuai tugasnya, secara periodik melakukan identifikasi potensi bahayanya. Upaya lain untuk mengingatkan pentingnya setiap anggota perusahaan memiliki kemampuan mengidentifikasi dan kepekaan terhadap potensi bahaya adalah menggelar lomba atau pemilihan karyawan peduli K3. Misalnya, diadakan setiap tahun. Para peserta harus memiliki kepedulian lebih bagus mengenai pentingnya K3. Kesadaran mereka mengenai hal itu arus bagus. Nalarnya jalan. Kemampuan komunikasinya bagus. Kalau mereka tahu ada potensi bahaya, dia komunikasikan. Boleh dikata mereka merupakan orang-orang pilihan dari satuan-satuan kerja, yang kemudian dipilih lagi yang paling peduli terhadap potensi bahaya. Tampilan mereka diharapkan punya efek bola salju.

Upaya lain lagi adalah melalui lomba pemadaman kebakaran antar kelompok karyawan. Tujuannya, untuk menemukan pegawai yang cepat dapat mengidentifikasi bahaya. dan itu membutuhkan ketajaman yang perlu diasah terus-menerus. Kenapa begitu, kerena dengan adanya identifikasi bahaya akan menuntu keingintahuan mengenai penyabab akan terjadinya kecelakaan. Kalau yang bersangkutan sudah tahu penyebab akan terjadinya kecelakaan maka dia perlu bertindak untuk mencegahnya.

Tujuan mengadakan kegiatan-kegiatan itu jelas, semua karyawan harus mampu mengenali potensi resiko kecelakaan kerja dilingkungan kerjanya. kemudian mereka berkemauan untuk menghilangkan resiko tersebut. Lalu jika semua karyawan peduli mengenai kecelakaan di daerah bersangkutan akan kecil, bahkan tidak ada(nihil).

apabila semua anggota suatu perusahaan mempunyai perhatian besar terhadap pentingnya keselamatan kerja, semua karyawan melakukan keselamatan kerja dengan baik, atau semua pekerja menerapkan sistem management K3 dengan baik, bisa dipastikan produktifitas perusahaan bersangkutan akan meningkat. Kemudian untungnya tidak hanya dinikmati perusahaan, tetapi juga bisa dirasakan oleh para karyawan. Itulah sebabnya membudayakan keselamatan kerja sangat penting.

Rabu, 03 Desember 2008

AKTIFITAS KITA SEBAGAI PERUSAK ALAM


Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilaku yang mempengruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lainnya(Ref.UU No.23 Thn 97)

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.
Tak dapat disangkal lagi bahwa setiap kegiatan manusia pasti akan mempunyai dampak lingkungan sekitarnya,baik yang berdampak negatif maupun positif. Dampak positif tentunya hal yang sesuai dengan keinginan kita,tetapi dampak negatif haruslah kita kelola dengan baik dan optimal, agar tidak mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan.

Kegiatan penambangan adalah salah satu kegiatan yang juga mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif yang didapat adalah terbukanya lapangan kerja dan peningkatan pendapatan, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan adalah hilangnya vegetasi dan penurunan satwa liar,perubahan bentuk lahan,perubahan dan penurunan kesuburan tanah,peningkatan erosi,perubahan debit dan kwalitas air, penurunan kwalitas udara, serta penurunan biota perairan.
Dampak-dampak diatas adalah dampak besar dan penting sesuai ukuran dampak penting yang berpedoman pada jumlah manusia yang akan terkena dampak, luas persebaran dampak, lamanya dampak berlangsung, intensitas dampak, banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak dan berbalik atau tidaknya dampak.

Adapun pengelolaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.pengelolaan BKB dan limbah BKB:BKB(Bahan Kimia Berbahaya)harus ditangani secara cermat mulai dari penerimaan, penyimpanan, pemakaian dan pembuangannya. Pembuatan oil trap, secondary contaiment dan penyediaan material safety data sheet(MSDS) mutlak diperlukan untuk mengelola BKB dan limbah BKB.
b.Prinsip 6R(Refine,Redecu,Reuse,Recycle,Recovery,Retrieve Energy): Merupakan pola pendekatan penggunaan sumberdaya alam seefisien mungkin yang bertujuan agar sumber daya alam tersebut tidak terbuang percuma padahal masih dapat dimanfaatkan, contoh dari 6R antara lain: penggunaan oil bekas untuk kegiatan peledakan,daur ulang kertas dll.
c.Program Community Development:Masyarakat di sekitar tambang adalah salah satu komponen yang terkena dampak dari kegiatan penambangan,baik dampak positif maupun negatif oleh sebab itu pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang menjadi suatu hal yang sangat diperlukan pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa dengan pembinaan keterampilan, pembinaan keterampilan dan kesempatan untuk lapangan kerja.

Setelah dampak negatif penting itu dikelola barulah dilakukan pemantaun keefektifan penngelolaan tersebut.

Frekuensi pemantauan biasanya dilakukan per-triwulan dengan ruang lingkup seluruh aspek yang diperkirakan mengalami gangguan akibat dari suatu kegiatan. Pemantauan yang biasa dilakukan adalah pemantauan udara dan bising,Sosekbud,Kesmas,Perairan,Hidrologi,Tanah dan Flora Fauna. Hasil dari pemantauan kemudian dibandingkan dengan tolak ukur dampak,jika hasilnya lebih baik dari standar yang ada pada tolak ukur dampak (Bisa dengan Rona Awal, Peraturan perundangan,dll) maka pengelolaan lingkungan dapat dikatakan berhasil dan efektif.

Pengelolaan dampak penting suatu dampak kegiatan adalah langkah nyata untuk melestarikan fungsi daya dukung lingkungan, agar generasi datang masih dapat menikmatinya. Keberhasilan dalam pengelolaan dampak penting juga sangat meningkatkan kepercayaan para stakeholder kepada perusahaan, karena perusahaan tersebut akan dapat bertahan dalam menghadapi tuntutan global tentang isue lingkungan hidup.

INGAT"Bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang, tetapi titipan untuk anak cucu kita". Salam PAMA Berjaya untuk lestari.

MENGAWALI SEBUAH KEGIATAN DIPERTAMBANGAN

DOA

Berdoalah yang khusuk sebelum bekerja hingga langkah dan gerak kita akan menuju apa yang kita harapkan. Semoga Allah SWT mengabulkannya.